MATERI Pendidikan Agama Islam
ISI POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang
diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad agar disampaikan kepada umat manusia
yang mengandung beberapa hal separti:
Aqidah,
Tuntutan Ibadah, Janji dan Ancaman, Hukum Pergaulan Bermasyarakat. Inti Sejarah. Kandungan al-Qur’ an tersebut agar dipahami dan
dilakukan oleh manusia.
Al-Qur’an yang memang betul-betul
dipahami, bukan saja dibaca akan melahirkan tokoh-tokoh Islam yang beriman dan
mampu menciptakan perubahan dalam masyarakat demi kemajuan suatu negeri.
Dicontohkan disini, negara Islam Iran yang mampu melahirkan banyak
tokoh Islam yang cendekia sehingga keberadaannya disegani oleh Amerika karna
mampu menciptakan senjata seperti nuklir. Amerika dibuat waspada oleh adanya
ilmuan-ilmuan Islam ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa isi kandungan
al-Qur’an?
2.
Apa saja isi pokok al-Qur’an?
3.
Apa saja
manfaat kisah-kisah al-Qur’an?
C.
Manfaat dan Tujuan Penulisan
1.
Agar mengerti isi kandungan di dalam al-Qur’an
2.
Agar
mengetahui isi pokok al-Qur’an
3.
Agar
mengetahui manfaat kisah-kisah
al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Isi
Kandungan Al-Qur’an
Isi Al-Qur’an mencakup dan menyempurnakan pokok- pokok
ajaran dari kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu (Taurot, Injil, dan Zabur).
Sebagian ulama mengatakan, bahwa Al-Qur’an mengandung tiga pokok ajaran: a) Keimanan
b) Akhlak dan budi pekerti, dan c) Aturan tentang pergaulan hidup sehari-hari
antar sesama manusia.
Sebagian ulama yang lain berpendapat, bahwa Al-Qur’an berisi
dua peraturan pokok: a) Peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
SWT, dan b) Peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan
dengan alam sekitarnya.
Kelengkapan dan kesempurnaan isi Al-Qur’an ini diakui
juga oleh para pakar Barat, di antaranya oleh Edward Gibbon. Ahli sejarah
Inggris (1737-1794) ini mengatakan. "Al-Qur’an adalah sebuah kitab
agama, yang membahas tentang masalah-masalah kemajuan, kenegaraan, perniagaan,
peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam Islam. Isi Al-Qur’an sangat
lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai soal pekerjaan sehari-hari,
mulai dari masalah rohani sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan
tentang hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang
akhlak dan perangai serta hokum siksa di dunia”
Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat
muslim di seluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies
manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung
kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok
atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing
kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :
1.
Aqidah /
Akidah: Aqidah adalah ilmu yang
mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap
orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak
beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir
rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut
sebagai orang-orang kafir.
2.
Ibadah : Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi
bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan
yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk
ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima
butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya.
3.
Akhlak : Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak
bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4.
Hukum-Hukum
: Hukum yang ada di Al-quran adalah
memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan
memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau macam seperti
jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5.
Peringatan
/ Tadzkir : Tadzkir atau peringatan
adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT
berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah
atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam
alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan
dengan istilah lainnya tarhib.
6.
Sejarah-Sejarah
atau Kisah-Kisah : Sejarah atau kisah
adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan
kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan
akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa
lalu atau dengan istilah lain ikibar.
7.
Dorongan
Untuk Berpikir : Di dalam al-qur'an
banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia
untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai
alam semesta.
Keistimewaan Dan Keutamaan
Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain:
1)
Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk
kesejahteraan manusia segala zaman, tempat dan bangsa.
2)
Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi
jiwa pendengarnya.
3)
Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan
manusia.
4)
Menghilangkan
ketidak bebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia
(memutus rantai taqlid).
5)
Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk
merangsang perkembangannya.
6)
Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan
manusia dan hukum-hukumnya.
7)
Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi
kelas dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.
1.
Tauhid : Percaya
secara Haqqul yakin kepada Allah SWT. dan Malaikat-malaikat-Nya. Dan
Kitab-kitab-Nya. Dan para Rasul-rasul-Nya. Dan Hari Qiyamat/Hari kemudian.
Serta percaya kepada Qodho dan Qodar-Nya (Baik dan buruk datangnya dari
Allah.SWT).
Artinya: “Katakanlah (Muhammad)
Dialah Allah yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
2.
Tuntunan
Ibadah : Selaku perbuatan yang
menghidupkan jiwa Tauhid.
Artinya: “ Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah : 21)
3.
Janji dan
Ancaman : Al-Qur-aan menjanjikan
pahala dan siksa.
Artinya: “
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan bathil)
kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosamu). Allah
memiliki karunia yang besar”. (QS.Al-Anfal : 29)
Artinya: “
Siapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
perhitunganNya”. (QS. Al-Imron : 19)
4.
Hukum
Pergaulan Bermasyarakat : Demi
mendapatkan kebahagiaan Dunia dan Akhirat.
Artinya: “
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Teliti”. (QS. Al-Hujurat: 13)
5.
Inti
Sejarah
Orang-orang yang tunduk dan ta’at kepada Allah SWT
seperti para Nabi dan Rasul juga orang-orang Shaleh. Sejarah
manusia yang mengingkari Agama Allah dengan segenap hukum-hukum Allah. Ini semua menjadi i’tibar atau contoh bagi orang
yang beriman dan berakhlaq mulia. Dengan harapan agar tercapai kebahagiaan
hidup di Dunia dan di Akhirat. Allah menurunkan Al-Qur-aan itu gunanya untuk dijadikan dasar "Hukum" dan disampaikan kepada seluruh hambaNya. Serta
membimbing agar manusia berilmu supaya memahami bahwa
segala Perintah Allah wajib
diamalkan, dan
segala LaranganNya wajib ditinggalkan. Dan siapa saja yang melanggar pasti terkena sanksi yang telah
ditetapkan Allah SWT. Perhatikan Firman-Nya :
Artinya :
“Maka berpegang teguhlah kepada (Al-Qur-aan) yang telah KAMI Wahyukan kepada
engkau. Sesungguhnya engkau berada didalam jalan yang lurus. Dan sesungguhnya
Az-zikro (Al-Qur-aan) itu, suatu kemuliaan bagimu dan bagi kaummu. Dan akan di
minta pertanggung jawabanmu (dalam memegang dan menyiarkan Al-Qur-aan
ini)" (Q.S. Az-Zukruf : 43 - 44)
C. Manfaat
Kisah-kisah al-Qur’an
Kisah-kisah Al-qur’an sering disebut dengan qashasul
Qur’an. Al-Qur’an lebih banyak berbicara tentang kisah ketimbang ayat-ayat yang
berbicara tentang hukum karena memberikan isyarat bahwa Al-Qur’an sangat
perhatian terhadap masalah kisah yang mengandung banyak ibrah (pelajaran).
Allah SWT. berfirman:
Artinya: ”Sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman”. (QS. Yusuf: 111).
Manna al-Khalil al-Qathan mendifinisikan kisah Al-Qur’an
adalah pemberitaaan Al-Qur’an tentang hal ikhwal umat-umat dulu dan para Nabi,
serta peristiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris. Dan sesungguhnya
Al-Qur’an banyak memuat peristiwa-peristiwa masa lalu, sejarah umat-umat
terdahulu, negara, perkampungan dan mengisahkan setiap kaum dengan cara shuratan
nathiqah artinya seolah-olah pembaca kisah tersebut menjadi pelaku sendiri
yang menyaksikan peristiwa itu.
Tujuan dan fungsi kisah-kisah dalam al-Qur’an:
1. Untuk dijadikan uswah hasanah dengan mencontoh
akhlak para Nabi dan orang-orang saleh yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
2. Untuk mengokohkan hati Nabi Muhammad dan umatnya dalam
beragama islam dan menguatkan kepercayaan orang-orang mukmin tentang datangnya
pertolongan Allah dan hancurnya kebatilan.
Artinya : “ Dan semua kisah Rasul-Rasul, kami ceritakan kepadamu
(Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu, dan di dalamnya telah
diberikan kepadamu (segala) kabenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang yang
beriman”.( QS. Hud : 120).
3. Untuk menarik perhatian para
pendengar dan menggugah kesadaran diri mereka melalui penutura kisah.
4.
Menjelaskan prinsip-prinsip dakwah agama allah, yaitu inti ajaran para
rasul Allah adalah tauhid.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pokok-pokok isi kandungan
Al-Quran ada lima, yaitu:
1. Tauhid, kepercayaan pada Allah SWT,
Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, para RasulNya, Hari kemudian, Qodlo dan
Qodar yang baik dan buruk
2. Tuntutan ibadah sebagai perbuatan yang
menghidupkan jiwa tauhid
3. Janji dan Ancaman: al-Qur’an menjajikan
pahala bagi orang yang mau menerima dan mengamalkan isi al-Qur’an dan mengancam
mereka yang mengingkarinya dengan siksa.
4. Hukum yang dihajati pergaulan hidup
bermasyarakat untuk kebahagian dunia dan akhirat.
5. Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada
allah,yaitu orang-orang yang shaleh seperti Nabi-nabi dan Rasul-rasul, juga
sejarah mereka yang mengingkari agama allah dan hukum-hukumnya. Maksud sejarah
ini ialah sebagai tuntunan dan tauladan bagi orang-orang yang hendak mencari
kebahagian dan meliputi tuntunan akhlaq.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, karena itu kami menunggu kritik dan saran yang
positif demi perbaikan makalah ini dimasa mendatang.
Tolong kasih contoh ayat nya, supaya lebih jelas
BalasHapus