Jumat, 18 April 2014

Makna Sila-Sila Pancasila

MAKNA SILA-SILA PANCASILA

1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Manusia  sebagai  makhluk   yang  ada  di  dunia  ini  seperti  halnya  makhluk  lain diciptakan  oleh  penciptanya.  Pencipta  itu  adalah  kausa  prima  yang  mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Manusia  ditempatkan  sesuai  dengan  harkatnya.  Hal  ini  berarti  bahwa  manusia
mempunyai  derajat  yang  sama  di  hadapan  hukum.  Sejalan  dengan  sifat  universal bahwa  kemanusiaan  itu  dimiliki  oleh  semua  bangsa,  maka  hal  itupun  juga  kita terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.  Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan dan kemerdekaan dijunjung tinggi.
3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme.  Oleh karena rasa satu  yang sedemikian  kuatnya,  maka timbulah  rasa cinta bangsa dan tanah air.
4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Perbedaan  secara  umum  demokrasi  di  barat  dan  di  Indonesia  yaitu  terletak  pada
permusyawarata.  Permusyawaratan  diusahakan  agar dapat menghasilkan  keputusan- keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.
5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang  bertindak  adil apabila dia memberikan  sesuatu  kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
6. Pentingnya Paradigma dalam Pembangunan
Pembangunan   yang  sedang  digalakkan  memerlukan  paradigma,   suatu  kerangka
berpikir   atau   suatu   model   mengenai   bagaimana   hal-hal   yang   sangat   esensial dilakukan. Pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang sarat muatan nilai yang berfungsi menajdi dasar pengembangan visi dan menjadi referensi kritik terhadap pelaksanaan pembangunan.
7. Pancasila sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan a. Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan
Pada saat ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme daripada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yang bersifat global. Fungsi Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya   struktur   kehidupan   social-politik   dan   ekonomi   yang   manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh rakyat.
Share:

Asas Kewarganegaraan

ASAS KEWARGANEGARAAN



Dalam menentukan status kewarganegaraan, sistem yang lazim digunakan adalah stelsel aktif dan stelsel pasif. Menurut stelsel aktif, seseorang akan menjadi warga negara suatu negara dengan melakuakn tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif. Sedangkan menurut stelsel pasif, seseorang dengan sendirinya menjadi warga negara tanpa melakukan tindakan hukum tertentu sedangkan penentuan kewarganegaraan dapat dibedakan menurut asas Ius sanguinis dan Ius asas Ius soli.
  • Ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat dimana ia dilahirkan. Contoh: seseorang yang dilahirkan di negara A akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. asas ini dianut oleh negara, Inggris, Mesir, Amerika, dan lain-lain.
  • Ius snguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan, jadi, yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya berada dan di lahirkan. Contoh: seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi warga negra B ( dianut oleh negara RRC ).
   Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganeragaan di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan, yaitu apatride dan bipratide.
  • Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan . Contoh: seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negar B (ius sanguinis ). Maka orang tersebut tidakalah menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. 
  • Bipatride adalah adanya seorang penduduk mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus ( kewarganegaraan rangkap). Contoh: seorang keturunan bangsa B maka ia dianggap sebagai warga negara B.

Asas-asas kewarganegaraan yang diterapkan:
  • Asas ius sanguinis (law of the blood), adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
  • Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang di berlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam undang-undang ini. 
  • Asas kewarganegaraan tunggal, adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagisetiap orang. 
  • Asas kewarganegaraan ganda terbatas, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang di atur undang-undang ini.
Share:

BTemplates.com

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

rahmadnyell@. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Cari Blog Ini

Pages - Menu